Tujuh Media – Informasi tentang Program Remedial dan Pengayaan untuk SD, SMP, SMA K13 bisa Anda temukan pada tulisan ini.
Tujuh Media – Program Remedial dan Pengayaan untuk SD, SMP, SMA Kurikulum 2013 ini merupakan program pembelajaran untuk membantu siswa yang belum mampu mencapai KD melalui perbaikan (Remedial) dan memberikan perluasan materi untuk meningkatkan kemampuan siswa yang telah mampu mencapai kompetensi (Pengayaan).
Program remedial dan pengayaan merupakan respon guru terhadap proses dan hasil belajar siswa. Proses dan hasil belajar tersebut dapat berupa anak yang mengalami kesulitan memperoleh satu atau dua KD, dan tidak bersifat permanen. Jika siswa belum menyelesaikan tugas dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik dalam kompetensi inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), siswa tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan berikut.
Di sisi lain, ada kemungkinan bahwa Kompetensi Dasar terlalu sederhana untuk siswa dan tidak permanen. Akibatnya, setelah setiap tes atau tugas, kinerja siswa dievaluasi untuk menentukan apakah mereka memerlukan remedial, pengayaan, atau tidak ada instruksi khusus.
Pembelajaran lengkap harus memperhitungkan varians individu siswa. Karena asumsi dalam pembelajaran total adalah anak bisa belajar apa saja; satu-satunya perbedaan adalah jumlah waktu yang dibutuhkan. Pelajar lambat membutuhkan lebih banyak waktu untuk topik yang sama daripada siswa lain. Dibutuhkan tindakan dan pemberian materi bagi siswa lamban, serta perlakuan yang berbeda dari siswa uang cepat.
Pembahasan
- 1 Pemahaman Program Remedial dan Pengayaan
- 2 Contoh Program Remedial dan Pengayaan
- 3 Contoh Soal Remedial dan Pengayaan
- 4 Kesimpulan
Pemahaman Program Remedial dan Pengayaan
Program remedial dan pengayaan dirancang untuk membantu guru dalam menangani siswa yang memiliki masalah belajar secara umum, tidak hanya satu atau dua KD (1,2,3,4), tetapi sepanjang hari sekolah. Guru harus berperan sebagai konselor, konselor sekolah, psikolog, bahkan dokter dan ahli lainnya untuk menghadapinya.
Apakah Anda sudah mulai memahami mengenai Remedial dan Pengayaan? Jika belum, mari saya jelaskan semuanya secara detail. Silahkan baca semuanya sampai tuntas supaya tidak gagal paham.
Pengertian Program Remedial
Program Remedial adalah program pembelajaran yang diberikan kepada siswa yang belum memenuhi persyaratan kompetensi minimal pada satu atau lebih kompetensi dasar. Metode yang digunakan dapat bervariasi tergantung pada sifat, jenis, dan latar belakang masalah pembelajaran yang dialami siswa, dan tujuan pembelajaran ditetapkan berdasarkan kesulitan tersebut. Dalam program pembelajaran remedial, bahan ajar harus disiapkan dengan cermat oleh guru agar siswa dapat menguasai mata pelajaran yang paling sulit sekalipun. Tantangan belajar siswa juga harus diperhitungkan saat mengevaluasi sumber belajar remedial.
Penting:
Remedial bukanlah pengulangan tes ulangan harian dengan materi yang sama! Guru memberikan peningkatan pembelajaran pada KD yang belum dikuasai siswa dengan berbagai upaya, daripada mengulang ulangan (ulangan harian) dengan materi yang sama. Setelah pembelajaran berlangsung, guru mengadakan tes untuk melihat apakah siswa telah memenuhi kompetensi minimal KD remedial.
Mengapa program remedial diperlukan?
Setiap guru berharap siswanya mampu menguasai keterampilan yang telah diidentifikasi. Menurut Permendikbud No.65, Standar Proses, dan No.66, Standar Penilaian, setiap pendidik harus memperhatikan prinsip perbedaan individu (kemampuan awal, kecerdasan, kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, dan gaya belajar) , kemudian melaksanakan program pembelajaran remedial untuk memenuhi kebutuhan/hak anak. Dalam program pembelajaran remedial, guru akan membantu siswa dalam memahami masalah belajar mereka dan mengatasinya dengan meningkatkan metode dan sikap pembelajaran yang akan mendorong hasil belajar yang optimal.
Kapan Waktu yang tepat program pembelajaran remedial diadakan?
Merujuk pada Permendikbud Nomor 65, 66 Tahun 2013 terkait Standar Proses, sebagai berikut: “Guru dapat menggunakan temuan penilaian nyata untuk mengembangkan program remedial, pengayaan, atau penyuluhan”. Evaluasi yang dimaksud bukan berdasarkan hasil tes (tes harian) pada KD tertentu. Penilaian dapat dilakukan setiap saat selama proses pembelajaran (dari aspek pengetahuan, sikap atau keterampilan). Ketika seorang guru memperhatikan bahwa seorang siswa mengalami kesulitan memahami informasi khususnya keterampilan dasar yang sedang berlangsung, pembelajaran remedial dilaksanakan. Tanpa menunggu hasil tes, guru dapat memberikan perbaikan pembelajaran (remedial) secara langsung (instan) berdasarkan permasalahan siswa (tes harian). Program pembelajaran remedial dilakukan di luar jam pembelajaran atau pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung (bila memungkinkan).
Berapa lama durasi program pembelajaran remedial?
Siswa ditempatkan dalam program pembelajaran remedial sampai dengan menguasai kompetensi dasar yang diharapkan (tujuan tercapai). Pembelajaran remedial tidak perlu dilanjutkan setelah siswa mencapai kompetensi minimal (setelah program pembelajaran remedial selesai).
Bagaimana program remedial dilakukan?
Tersedia strategi pembelajaran remedial individu atau kelompok (jika ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam KD yang sama). Pembelajaran individu, pemberian tugas, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, dan peer tutoring merupakan beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial. Memberikan lebih banyak penjelasan atau contoh, menggunakan metodologi pembelajaran yang berbeda dari yang sebelumnya, meninjau pembelajaran sebelumnya, dan menggunakan berbagai jenis media adalah contoh tindakan guru dalam pembelajaran remedial. Kompetensi dasar yang diharapkan telah dikuasai oleh siswa.
Siapa yang melakukan dan bertanggung jawab atas program pembelajaran remedial?
Guru konseling dan Guru kelas bertanggung jawab atas program pembelajaran remedial. Guru kelas dapat dengan cepat mengenali masalah siswa dan merancang program pembelajaran remedial. (Misalnya, mencari metode dan kegiatan yang lebih dapat diterima, serta menentukan dan mengatur waktu).
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Remedial
Karena sifat pembelajaran remedial sebagai layanan khusus, prinsip-prinsip berikut harus dipertimbangkan:
a. Adaptif
Siswa harus dapat belajar sesuai dengan kemampuan, peluang, dan gaya belajarnya dalam pembelajaran remedial.
b. Interaktif
Pembelajaran Remedial membutuhkan partisipasi aktif guru dalam interaksi yang luas dengan siswa, serta pemantauan dan pengawasan terus-menerus terhadap kemajuan belajar siswa mereka.
c. Fleksibilitas
Pembelajaran dan penilaian yang fleksibel Berbagai strategi pembelajaran dan penilaian harus digunakan dalam pembelajaran remedial, tergantung pada karakteristik siswa.
d. Sesegera mungkin
Memberikan masukan Untuk menghindari kesalahan belajar yang berlarut-larut, umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada siswa tentang kemajuan belajarnya harus diberikan secepat mungkin.
e. Layanan Sepanjang Waktu
Tersedia 24 jam sehari, 7 hari seminggu Pembelajaran remedial harus terus berlanjut, dan kurikulum harus dapat diakses setiap saat sehingga siswa dapat memanfaatkannya sesuai dengan keadaan masing-masing.
Langkah Pembelajaran Remedial
Dalam melaksanakan Program Pembelajaran Remedial, Guru harus mengetahui seperti apa dan bagaimana alur dari program tersebut. Sebagai simulasi, saya sediakan sebuah gambar diagram pelaksanaan remedial di bawah ini disertai dengan penjelasan setiap langkahnya:
1. Mengidentifikasi Ketidakmampuan Belajar
Sangatlah penting untuk menyadari bahwa “tidak ada dua orang yang persis sama di dunia ini”, serta fakta bahwa siswa memiliki berbagai keterampilan, kepribadian, tipe, dan gaya belajar, serta sosial- latar belakang budaya. Akibatnya, guru harus menemukan masalah pembelajaran yang mendasarinya. Identifikasi awal dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
a. Observasi, dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran
b. Evaluasi Otentik (dapat dilakukan dengan tes/tes harian atau evaluasi proses)
Kesulitan belajar dapat dibagi menjadi tiga kategori:
a) Masalah dengan individualitas siswa. Perbedaan individu dapat membantu siswa membedakan antara hasil belajar yang positif dan negatif. Ada siswa yang lebih aktif dan lebih suka berlatih secara langsung, ada yang lebih suka mengamati, dan ada juga yang lebih suka membaca. Di kelas, guru juga harus memiliki pemahaman yang lebih baik tentang keluarga siswa dan latar belakang sosial budaya. Mereka yang berasal dari rumah tangga pedagang memiliki keterampilan yang berbeda dari siswa dari keluarga petani atau nelayan. Siswa dari rumah tangga yang terpecah mungkin berbeda dengan siswa dari keluarga yang bersatu dan mendukung kegiatan belajar.
b) Masalah bahan ajar. Dalam buku guru dan siswa telah disiapkan desain pembelajarannya. Dalam praktiknya, tidak semua yang ditawarkan dalam bahan ajar sesuai dengan kemampuan siswa. Guru mungkin menemukan bahwa bahan ajar (KD) dalam buku terlalu sulit bagi siswa. sekelompok siswa Oleh karena itu, sangat penting untuk menciptakan berbagai kegiatan pembelajaran alternatif yang dapat dimanfaatkan guru untuk membantu siswa mengatasi kesulitan belajar mereka. (Buku “Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Guru dan Siswa” memiliki contoh dan latihan alternatif bagi siswa yang kesulitan dengan bahan ajar.)
c) Masalah Metode Pembelajaran. Guru tidak boleh hanya fokus pada satu pendekatan atau metode pembelajaran selama proses pembelajaran. Guru harus menentukan apakah tantangan siswa dalam memperoleh konten disebabkan oleh taktik atau pendekatan pembelajaran yang tidak sesuai, mengingat berbagai jenis siswa dan gaya belajar, serta minat dan bakat mereka.
2. Persiapan (Perencanaan)
Setelah melakukan penilaian awal terhadap masalah belajar anak, instruktur memiliki pemahaman yang mendalam tentang siswa dan dapat mulai membuat rencana. Guru dapat memutuskan kapan dan bagaimana melakukan pembelajaran remedial dengan melihat bentuk kebutuhan dan tingkat kesulitan yang dialami siswa. Pembelajaran pada prinsipnya dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
a. Segera setelah guru mengetahui bahwa anak-anak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran,
b. Jadwalkan waktu di luar jam belajar yang efisien.
Pengajar harus merencanakan hal-hal yang mungkin diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran remedial, seperti:
- Media Pembelajaran.
- Contoh dan kegiatan alternatif.
- Bahan dan alat pendukung.
3. Pelaksanaan (Implementasi )
Tahap selanjutnya adalah mewujudkan rencana tersebut dengan melaksanakan program pembelajaran remedial. Ada tiga titik penekanan utama:
a. Penekanan pada individualitas murid
b. Penekanan pada contoh-contoh alternatif dan kegiatan sehubungan dengan bahan ajar
c. Pentingnya strategi dan pendekatan pembelajaran ditekankan.
4. Penilaian Otentik
Setelah pembelajaran remedial dilakukan, dilakukan penilaian autentik. Jika siswa tidak memenuhi kompetensi minimum (tujuan) instruktur berdasarkan temuan penilaian, guru harus menilai kembali strategi pembelajaran remedial yang telah diadopsinya atau lebih dekat mengidentifikasi (analisis kebutuhan) siswa. Jika siswa mencapai atau melampaui tujuan yang ditentukan, guru telah berhasil memberikan pembelajaran yang kaya dan relevan bagi siswa, yang dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk guru lain atau lebih ditingkatkan. Jika keadaan unik muncul di luar keahlian instruktur, guru dapat berunding dengan orang tua dan mencari nasihat ahli tambahan.
Nah, sekarang kita akan melanjutkan pembahasan mengenai Program Pengayaan secara detail. Silahkan terus baca sampai tuntas penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Pengertian Program Pengayaan
Siswa harus menguasai kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) sesuai kurikulum. Sistem Penilaian Acuan Kriteria (PAK) digunakan untuk menilai penguasaan KI dan KD setiap siswa. Ketika seorang siswa memenuhi standar yang diberikan, dia dikatakan telah menyelesaikan kursus. Akibatnya, program pengayaan dapat didefinisikan sebagai pemberian tambahan/perluasan pengalaman atau kegiatan bagi peserta didik yang diakui di luar kompetensi pembelajaran yang ditentukan kurikulum. Strategi yang digunakan dapat berbeda tergantung pada sifat, jenis, dan sejarah tantangan belajar anak-anak. Media pembelajaran untuk program pengayaan harus diproduksi oleh guru agar siswa menguasai mata pelajaran yang disajikan.
Apa yang dapat Guru lakukan pada program pengayaan?
Guru dapat memperdalam dan memperluas Kompetensi Dasar (KD) yang diajarkan saat ini atau memberikan materi untuk KD berikutnya.
Mengapa diperlukan program pengayaan?
Menurut Permendikbud No. 54, 64, 65, 66, dan 67 Tahun 2013, sistem pembelajaran yang berbasis pada tindakan atau pembelajaran berbasis aktivitas, kompetensi, sistem pembelajaran yang utuh, dan sistem pembelajaran yang memperhatikan dan melayani individu peserta didik. perbedaan pada dasarnya ditaati. Program pengayaan dilakukan untuk menjawab kebutuhan/hak anak dengan memperhatikan prinsip perbedaan individu (kemampuan awal, IQ, kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, dan gaya belajar). Guru membantu siswa dalam memperkaya wawasan dan keterampilan mereka sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sepanjang sesi pengayaan. Kapan program pengayaan dijadwalkan berlangsung? Ketika anak dinilai telah melampaui penguasaan belajar kurikulum, mereka ditempatkan dalam program pengayaan. Guru harus mengantisipasi kebutuhan siswa dengan merencanakan program atau kegiatan yang selaras dengan KD.
Bagaimana prosedur pelaksanaan program pengayaan?
Siswa yang telah menunjukkan penguasaan pembelajaran yang unggul dengan meluangkan waktu lebih sedikit daripada rekan-rekan mereka memenuhi syarat untuk program pengayaan. Siswa dapat menggunakan waktu yang tersisa untuk memperdalam/memperluas atau meningkatkan untuk mencapai tingkat jaringan dalam metode ilmiah (pendekatan ilmiah).
Guru dapat membantu siswa dengan menyediakan berbagai sumber belajar, seperti perpustakaan, publikasi, koran, internet, nara sumber/ahli, dan sebagainya.
Guru dapat membantu siswa dengan menyediakan berbagai sumber belajar, seperti perpustakaan, publikasi, koran, internet, nara sumber/ahli, dan sebagainya.
Jenis-Jenis Program Pengayaan
1. Kegiatan Eksplorasi. Sedang dilaksanakan kegiatan eksplorasi yang masih berkaitan dengan KD dan dimaksudkan untuk dipresentasikan kepada siswa. Penyajian yang dimaksud, misalnya, dapat berupa peristiwa sejarah, publikasi, narasumber, penemuan, atau uji coba yang tidak tercakup dalam kurikulum biasa.
2. Keterampilan Proses. Keterampilan prosedural yang dibutuhkan siswa agar efektif dalam mengeksplorasi dan memperluas topik yang diminati melalui studi mandiri.
3. Pemecahan Masalah. Siswa dengan kemampuan belajar yang lebih besar ditawarkan pemecahan masalah dalam bentuk pemecahan masalah dunia nyata dengan menggunakan strategi pemecahan masalah atau pendekatan penelitian investigasi/ilmiah. Berikut ini adalah ciri-ciri pemecahan masalah:
a. Identifikasi bidang permasalahan yang akan dikerjakan;
b. Penentuan fokus masalah/problem yang akan dipecahkan;
c. Penggunaan berbagai sumber;
d. Pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan;
e. Analisis data;
f. Penyimpulan hasil investigasi;
Siapa pelaku pendidikan yang terlibat dalam program pengayaan?
Program pengayaan diidentifikasi, direncanakan, dan dilaksanakan oleh instruktur kelas. Guru dapat bekerja dengan nara sumber (jika diperlukan) untuk melaksanakan program pengayaan jika diperlukan.
Prinsip-prinsip Program Pengayaan
Menurut Khatena (1992), prinsip-prinsip berikut harus diperhatikan saat mengembangkan program pengayaan:
- Kreativitas Guru harus menyesuaikan kurikulum mereka dengan individualitas setiap siswa, fitur kelas, serta lingkungan dan budaya anak-anak.
- Kegiatan ekstensif Mengembangkan kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu, memancing pertanyaan, dan menyediakan berbagai sumber dan pengayaan sambil mengumpulkan sumber dan membangun pembelajaran pengayaan.
- Mengembangkan teknik yang luas dan cara yang lebih luas Dengan memberikan proyek, pengembangan minat, dan kegiatan yang menyenangkan, misalnya. Terapkan informasi terbaru, temuan penelitian, atau kemajuan program pendidikan.
Sementara Passow (1993) berpendapat bahwa ketika merencanakan program pengayaan, tiga faktor harus dipertimbangkan:
- Ruang lingkup dan kedalaman strategi yang digunakan. Metode dan isi yang disajikan tidak sebatas bagian luar (kulit), tetapi lebih komprehensif dan mendalam. Misalnya, ketika mengajarkan prinsip-prinsip Pythagoras, penting untuk tidak hanya memberikan rumus dan pemecahan masalah, tetapi juga pemahaman yang luas tentang sejarah hukum Pythagoras dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Tempo dan kecepatan penyajian program. Sesuaikan teknik penyajian materi dengan tempo dan kecepatan siswa dalam menyerap informasi. Hal ini mengacu pada kecepatan siswa dalam memahami materi sehingga dapat disampaikan secara lebih mendalam dan dinamis untuk mencegah kebosanan karena siswa telah mempelajari materi yang disajikan di kelas.
- Perhatikan baik-baik isi dan tujuan materi.
Kurikulum baru diharapkan lebih berhasil dan memperhatikan kebutuhan siswa. Menurut Renzulli (1979), program pengayaan berbeda dari program akselerasi karena dikembangkan dengan fokus yang lebih besar pada individualitas dan kebutuhan khusus siswa.
Langkah-langkah dalam Program Pengayaan
Ketika akan melaksanakan kegiatan program pengayaan maka Guru harus mengetahui bagaimana alur prosesnya. Semua itu dapat Anda lihat pada simulasi gambar yang telah saya sediakan berupa struktur / diagram di bawah berikut ini :
Langkah-langkah program pengayaan mirip dengan langkah-langkah program pembelajaran remedial. Identifikasi kegiatan didahulukan, diikuti dengan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Guru tidak diharuskan menunggu penilaian yang realistis terhadap kemampuan siswanya. Jika siswa diamati memiliki kemampuan lebih dari rekan-rekan mereka selama proses pembelajaran, hal ini dapat disarankan oleh:
Penguasaan konten dalam waktu yang lebih singkat. Sebagai hasil dari cepatnya mereka menyelesaikan tugas atau menguasai materi, siswa sering memiliki lebih banyak waktu tersisa. Di sinilah kepekaan guru berperan saat mempersiapkan dan memutuskan apakah akan mengadopsi program pengayaan atau tidak.
Winner, 1996, dalam Santrock (2007), menunjukkan bahwa siswa yang cerdas memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Siswa berbakat biasanya berhati-hati dalam setiap situasi atau kesempatan ketika kemampuan mereka dibutuhkan. Mereka adalah anak-anak yang, dibandingkan dengan teman sebayanya atau siswa lain, selalu menjadi yang pertama menguasai pelajaran dengan sedikit usaha karena mereka dilahirkan dengan bakat luar biasa dalam satu atau lebih bidang.
- Dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak berbakat dapat berhasil mengatasi kesulitan dengan cara yang ia temukan atau temukan. Jika dibandingkan dengan anak-anak biasa, siswa berbakat dapat menangkap atau lebih suka petunjuk non-eksplisit.
- Memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi “master”. Mereka memiliki hasrat, obsesi, dan minat yang kuat, serta kemampuan untuk fokus, sehingga memudahkan mereka untuk memahami dan memahami konsep. Guru dituntut untuk lebih bersimpati kepada anak-anak yang menunjukkan karakteristik ini, karena mereka memiliki kebutuhan yang berbeda dari rekan-rekan mereka.
Guru dituntut untuk lebih bersimpati dan lebih peka kepada siswa yang menunjukkan karakteristik ini, karena mereka memiliki kebutuhan yang berbeda dari teman-temannya.
Contoh Program Remedial dan Pengayaan
Format Program Remedial dan Pengayaan merupakan dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan program yang membantu siswa gagal dalam prestasi akademiknya. Program ini menawarkan konseling dan bimbingan kepada siswa untuk membantu mereka meningkatkan kinerja akademik mereka.
Format Remedial dan Pengayaan SD, SMP, SMA sederajat merupakan kegiatan pembelajaran tambahan berupa perbaikan nilai yang membantu siswa yang gagal atau sedang berjuang dalam mencapai nilai sesuai Kompetensi Dasar.
Pembelajaran tersebut ini dirancang untuk membantu siswa meningkatkan kinerja akademik dan mempelajari keterampilan baru yang akan membantu siswa berhasil dalam mencapai nilai ketuntasan minimal.
Selain itu, format program remedial dan pengayaan ini digunakan sebagai berkas pendamping pelaksanaan kegiatan pemberian materi lebih luas kepada siswa yang telah mampu mencapai nilai ketuntasan minimal sesuai Komptensi Dasar yang telah ditetapkan sebelumnya guna mendongkrak potensi Siswa.
1. Contoh Format Remedial Kurikulum 2013 (K13)
Pada dasarnya format remedial dan pengayaan memiliki bentuk yang sama, hanya saja isi dari setiap tabelnya dan identitasnya yang berbeda. Ada 2 jenis format pada setiap programnya diantaranya yaitu format terkait dengankeunikan siswa dan stragei atau metode pembelajaran. Selengkapnya silahkan lihat gambar berikut disertai link download untuk contoh file dalam bentuk Ms. Word.
a. Program Remedial Terkait dengan Keunikan Peserta Didik – Download .doc
b. Program Remedial Terkait dengan Strategi Metode Pembelajaran – Download .doc
2. Contoh Format Pengayaan Kurikulum 2013 (K13)
a. Program Pengayaan Terkait dengan Keunikan Peserta Didik – Download.doc
b. Program Pengayaan Terkait dengan Strategi Metode Pembelajaran – Download .doc
Contoh Soal Remedial dan Pengayaan
Soal remedial dapat Guru buat dengan berfokus kepada Kompetensi yang belum mampu peserta didik capai. Guru tidak boleh memberikan soal seperti ulangan harian yang berulang dengan materi yang sama. Sedangkan untuk soal pengayaan, Guru harus dapat memberikan soal materi-materi yang dapat mengembangkan kemampuan atau keterampilan siswa.
Berikut ini saya lampirkan beberapa contoh soal remedial dan pengayaan yang mungkin saja dapat membantu sebagai rujukan ketika Anda akan membuat soal-soal sejenis.
Soal Remedial dan Pengayaan SD
Soal Remedial SD
- Soal Remedial Kelas 1 SD – Download (Proses)
- Soal Remedial Kelas 2 SD – Download (Proses)
- Soal Remedial Kelas 3 SD – Download (Proses)
- Soal Remedial Kelas 4 SD – Download (Proses)
- Soal Remedial Kelas 5 SD – Download (Proses)
- Soal Remedial Kelas 6 SD – Download (Proses)
Soal Pengayaan SD
- Soal Pengayaan Kelas 1 SD – Download (Proses)
- Soal Pengayaan Kelas 2 SD – Download (Proses)
- Soal Pengayaan Kelas 3 SD – Download (Proses)
- Soal Pengayaan Kelas 4 SD – Download (Proses)
- Soal Pengayaan Kelas 5 SD – Download (Proses)
- Soal Pengayaan Kelas 6 SD – Download (Proses)
Soal Remedial dan Pengayaan SMP
Soal Remedial SMP
- Soal Remedial Kelas 7 SMP – Download (Proses)
- Soal Remedial Kelas 8 SMP – Download (Proses)
- Soal Remedial Kelas 9 SMP – Download (Proses)
Soal Pengayaan SMP
- Soal Pengayaan Kelas 7 SMP – Download (Proses)
- Soal Pengayaan Kelas 8 SMP – Download (Proses)
- Soal Pengayaan Kelas 9 SMP – Download (Proses)
Soal Remedial dan Pengayaan SMA
Soal Remedial SMA
- Soal Remedial Kelas 10 SMA – Download (Proses)
- Soal Remedial Kelas 11 SMA – Download (Proses)
- Soal Remedial Kelas 12 SMA – Download (Proses)
Soal Pengayaan SMA
- Soal Pengayaan Kelas 10 SMA – Download (Proses)
- Soal Pengayaan Kelas 11 SMA – Download (Proses)
- Soal Pengayaan Kelas 12 SMA – Download (Proses)
Kesimpulan
Dengan adanya halaman informasi Program Remedial dan Pengayaan ini diharapkan dapat:
- Membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan menciptakan pembelajaran remedial dan pengayaan dalam berbagai modalitas, taktik, dan model untuk materi dan/atau mata pelajaran yang diajarkannya, baik secara individu maupun kelompok.
- Membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan merancang program remedial dan pengayaan dalam berbagai gaya, teknik, dan model untuk materi dan/atau mata pelajaran yang diajarkannya, baik secara individu maupun kelompok.
- Membantu guru BK, konselor sekolah, guru kelas, dan guru mata pelajaran dalam menangani dan mendampingi anak yang mengalami masalah psikologis atau psikososial secara individu.
Dicukupkan sekian dulu informasi tentang Program Remedial dan Pengayaan untuk SD, SMP, SMA K13, semoga bisa memenuhi kebutuhan info yang Anda butuhkan.